Membangun dan mengembangkan blog memang sangat sulit dan perlu proses yang sangat panjang. Berbagai teknik SEO, ribuan backlink, ditambah dengan bermacam-macam ebook belum bisa menjamin Anda akan sukses dalam mengembangkan sebuah blog. Namun demikian, ada juga blog yang nyaris tanpa teknik #SEO, tanpa ada backlink, namun bisa menjadi blog yang bisa dikatakan sukses. Itulah uniknya membangun blog, maka dari itu, jika Anda sedang membangun blog dan membesarkan blog, sebaiknya temukan cara Anda sendiri.
Sulit memang, namun ketika Anda bisa membesarkan blog dengan metode dan cara yang Anda temukan sendiri, maka ke depan Anda akan mudah ketika ingin membangun blog baru lagi. Untuk bisa menemukan cara membangun blog sendiri, di bawah ini adalah beberapa tips membangun blog dengan mengutamakan potensi kemampuan dasar diri sendiri yang bisa Anda coba terapkan.
1. Sukses Untuk Blog Lain Belum Tentu Sukses Untuk Blog Anda
Memang sulit membangun dan mengembangkan blog, terlebih jika kita berangkat dari nol. Saat ini, dengan semakin berkembangnya dunia blogging, banyak sekali bertebaran ilmu blogging yang dibagikan oleh para senior. Teknik-teknik untuk meningkatkan visitor blog pun juga sudah mudah sekali ditemukan di mesin pencari.
Tinggal ketikkan kata kunci yang diinginkan, maka akan muncul beragam teknik yang bisa Anda terapkan pada blog Anda. Namun perlu Anda ketahui juga bahwa tidak semua teknik yang ada tersebut bisa cocok dan sesuai dengan blog Anda. Bisa jadi satu teknik bisa meningkatkan pengunjung blog, namun belum tentu juga ketika Anda terapkan pada blog Anda. Jadi ya Anda juga harus banyak mencoba dan mengamati sendiri.
2. Beda Orang Biasanya Beda Karakter Blog
Selanjutnya, tentu saja ketika ingin mengembangkan blog Anda harus memiliki guru, atau siapa saja yang bisa Anda tanyai tentang #blogging. Dari sini biasanya tidak hanya satu orang saja, bisa dua atau lebih. Nah, yang perlu juga Anda pahami adalah biasanya masing-masing orang ini memiliki karakter atau ciri tersendiri dalam mengembangkan blog mereka. Misalnya saja, ada yang mengutamakan banyaknya jumlah artikel atau ada juga yang mengutamakan banyaknya kata dalam artikel, dan masih banyak lagi yang lainnya.
Memang mereka biasanya memberikan ilmu pada kita yang baru-baru ini sesuai dengan pengalaman yang pernah mereka lalui. Kita pun sebenarnya akan mengarah pada karakter tertentu juga lama kelamaan. Dan itu bisa menjadi ciri khas yang akan membedakan Anda dengan yang lain, maksimalkan itu.
3. Selalu Catat Bila Terjadi Sesuatu Pada Blog Anda
Ini mungkin yang sedikit berat, mencatat segala sesuatu yang terjadi pada blog. Yup, biasakan mencatat apapun yang terjadi pada blog Anda. Jika terjadi kenaikan visitor maupun terjadi penurunan visitor, biasakan untuk mencatat itu dan kemudian cari penyebabnya.
Apakah itu terjadi secara wajar, atau itu terjadi di luar kebiasaan blog Anda. Ini sangat penting sekali, karena ketika Anda bisa menemukan penyebab terjadinya sesuatu pada blog, maka ke depan Anda akan lebih mudah ketika ingin membangun blog yang lain.
4. Jangan Lelah Untuk Mencoba Cara yang Baru
Jangan pernah lelah untuk mencoba cara yang baru meski sering tidak berhasil. Karena dengan mencoba meski itu tidak berhasil, Anda akan mendapatkan ilmu baru dan itu sangat penting dalam proses pengembangan blog Anda.
Selalu akan ada banyak cara baru untuk mengembangkan blog, Anda bisa mencobanya baik teknik dari orang lain ataupun hasil pengamatan Anda sendiri. Atau menggabungkan beberapa teknik yang ada maka bisa jadi akan memunculkan teknik yang baru yang bisa jadi itu merupakan kunci pendongkrak visitor blog Anda.
5. Percaya Pada Diri Sendiri, Jangan Selalu Bergantung Pada Orang Lain
Untuk bisa mengembangkan blog dengan baik, maka Anda harus percaya dulu pada kemampuan Anda sendiri. Jangan terlalu menggantungkan pada kemampuan orang lain, sesekali bertanya atau meminta bantuan orang lain yang lebih senior tidak apa-apa.
Namun jangan selalu bergantung pada mereka, Anda harus bisa mandiri dan berjalan sendiri dalam mengembangkan blog Anda. Jika tidak, maka sampai kapanpun Anda tidak akan pernah memiliki kemampuan membangun blog sendiri jika selalu bergantung pada orang lain.
Home » Archive for Agustus 2016
Benarkah Blogger Jomblo Lebih Berpeluang Mememiliki Blog Sukses??
Perbincangan antara saya dan seorang teman blogger yang membahas tentang status (relationship) dan hubungannya dengan profesi seseorang membuat saya ingin menulis artikel mengenai blogger dan jomblo. Menurut teman saya itu, status seseorang (jomblo, punya pacar, punya istri/ suami) akan sangat berhubungan dengan tingkat kesuksesan seseorang. Lebih spesifik dia mengatakan bahwa seorang blogger yang masih berstatus jomblo (belum punya pasangan) akan lebih besar peluangnya memiliki sebuah blog/ website yang sukses. Alasannya simple, karena blogger jomblo bisa fokus membangun blognya sedangkan blogger yang sudah punya pasangan pasti sulit untuk fokus. Agak lucu ya kalau mau dibahas, tapi benarkah blogger jomblo cendrung lebih sukses blognya?
Menjadi seorang blogger itu memang punya tantangan tersendiri.
Blogger, selain dianggap bukan sebuah profesi yang ‘bergengsi’, menjadi seorang blogger dituntut untuk menyajikan konten yang bermanfaat dan biasanya membutuhkan ‘riset’ untuk materi tulisannya, udah begitu seringkali karya tulisannya dicopas orang lain tanpa memberikan kredit… miris ya.
Kembali ke topik…
Benarkah blogger jomblo lebih berpeluang memiliki blog/ website yang sukses? Blog yang sukses itu seperti apa sih? Anda dan saya mungkin sedikit berbeda pendapat mengenai ini. Menurut saya blog sukses itu adalah blog yang memenuhi salah satu atau beberapa kriteria berikut;
blog yang punya banyak trafik
blog yang menghasilkan profit
blog yang kontennya menginspirasi dan banyak dishare pembaca
blog yang kontennya bermanfaat bagi orang lain
Intinya, blog yang sukses itu adalah blog yang bermanfaat bagi si blogger dan pembacanya.
Nah, kalau blog Anda sudah memenuhi salah satu atau beberapa dari kriteria di atas, berarti blog itu sudah masuk kategori blog sukses, tidak perduli status Anda In a Relationship, Married, ataupun Jomblo. Sekedar contoh saja, saya akan menceritakan sedikit pengalaman saat membangun blog ini beberapa tahun yang lalu, dimana pada saat itu saya bukanlah seorang jomblo dan bisa membangun blog hingga saat ini yang menurut saya cukup sukses.
Status ‘Blogger Jomblo’ Membuat Anda Lebih Fokus?
Flashback ke awal pembuatan blog ini pada September 2012 silam. Waktu itu saya masih berpacaran dengan wanita yang sekarang menjadi istri saya. Saat itu saya sudah resign dari pekerjaan di kantor, sedangkan si pacar baru lulus kuliah dan masuk ke dunia kerja. Dengan tantangan yang cukup sulit sebagai blogger pemula, apakah status berpacaran membuat saya tidak bisa fokus membangun blog?
Pada awalnya memang IYA. Tapi pada waktunya saya kembali lagi ke tujuan, harus bisa bikin blog yang keren. Status berpacaran dengan seseorang itu memang bisa menghabiskan waktu karena seringkali si pasangan meminta perhatian lebih. Namun, pada akhirnya kita sendirilah yang akan menentukan apakah terlena dengan situasi atau bisa kembali fokus pada tujuan, yaitu membangun sebuah blog/ website yang ‘kece badai’.
Anda pasti setuju dengan saya bahwa status seseorang (jomblo atau tidak) sama sekali tidak ada hubungannya dengan kesuksesan karena standar sukses bagi masing-masing orang pasti berbeda. Mereka yang sudah punya pasangan (istri/ pacar/ gebetan) biasanya cenderung tidak bisa atau sulit untuk fokus membangun blog/ website mereka. Nah bagi sebagian besar blogger, situasi tidak fokus inilah yang sering membuat mereka tidak bisa membangun konten dengan baik dan sulit untuk konsisten dalam memposting artikel di blognya, padahal kita tahu bahwa konten adalah ‘nafas’ dari sebuah blog. Saya tidak bilang bahwa sulit fokus = gagal, tapi yang pasti tantangan dalam membangun blog/ website akan semakin sulit ketika kita berhadapan dengan situasi sulit fokus.
Bener ga?
Inilah tantangan yang saya hadapi selama beberapa tahun. Di saat sulit untuk fokus justru saya dituntut untuk SEGERA berhasil membangun sebuah blog/ website yang sukses dan menghasilkan uang (setidaknya sukses menurut saya) karena saya sudah pengangguran saat itu hehehe. Situasi kepepet memaksa saya untuk bekerja lebih keras, bahkan lebih keras dari yang pernah saya bayangkan. Dan hasilnya, NOT BAD. Jadi, jomblo atau tidak, Anda tetap bisa fokus membangun blog yang sukses.
Apakah Blogger Jomblo Lebih Produktif?
Ada orang bilang “kejar dulu kesuksesan, baru pikirkan punya pasangan atau menikah. Saat kamu sudah sukses maka kamu akan mandiri secara finansial, kalau kamu punya pasangan sebelum sukses maka pasangan mu bisa bikin kamu tidak fokus mengejar impian”. Menurut saya pernyataan ini tidak bisa diberlakukan secara umum, karena situasi dan kondisi masing-masing orang tentunya berbeda. Memang ada orang yang lebih mudah sukses ketika belum punya pasangan, tapi banyak juga orang justru lebih produktif dan sukses setelah menemukan pasangan hidup. Menurut saya ini masalah mindset saja, kalau orang mau sukses dan mau kerja keras ya pasti sukses pada waktunya. Bener kan?
Nah, jika dikaitkan dengan kehidupan seorang blogger, apakah blogger jomblo memang lebih produktif? Bisa iya bisa tidak. Ada kenalan saya yang bercerita bahwa sejak dia menikah, waktu untuk blogging semakin sedikit dan membuat blognya sulit berkembang dan bahkan mati suri. Memang itu bisa saja terjadi, mungkin karena prioritas hidupnya sudah berubah sejak menikah. Ada juga blogger yang sudah punya pacar merasa sulit membangun blognya, lagi asyik menulis artikel eh tiba-tiba pacarnya nelpon atau sms. Kalau telpon/ sms tidak segera direspon si pacar ngambek, tapi kalau telpon/ sms langsung direspon kemungkinan besar ide menulis artikel akan ‘menguap’ hilang dan tidak jadi posting. Bagi rekan blogger yang sudah punya pasangan (termasuk saya), memang menjadi tantangan tersendiri untuk tetap bisa konsisten untuk blogging. Seringkali pasangan atau bahkan keluarga kita menganggap kegiatan blogging itu cuma internetan, buang-buang waktu dan kuota internet. Akan lebih baik bila kita menjelaskan dan memberikan informasi lebih detail mengenai profesi seorang blogger. Profesi blogger memang dianggap kurang ‘bergengsi’ tapi soal pola pikir, blogger termasuk kumpulan orang-orang pintar. Bahkan kalau bicara soal penghasilan, banyak blogger yang berpenghasilan fantastis.
Nah bagaimana dengan blogger jomblo?
Tidak bisa dipungkiri bahwa mereka yang masih jomblo cenderung punya waktu lebih banyak, dan biasanya lebih telaten mengurus blognya. Tapi kalau bicara soal blog yang sukses, belum tentu si jomblo juaranya. Sebagai blogger jomblo jangan terlalu asyik blogging di kamar hingga lupa bersosialisasi dengan dunia nyata, bisa-bisa Anda jadi jomblo karatan hehehe. Sekali-sekali ‘kopi darat’ lah dengan kawan blogger lain, siapa tahu ada bloggerwan/ bloggerwati yang kepincut melihat senyum Anda yang ‘katanya’ menawan itu.
Dan sebenarnya banyak lho blogger jomblo yang justru tidak produktif dan tidak bisa membangun blognya menjadi lebih baik. Ternyata si blogger sering GALAU karena tak kunjung punya pasangan, tersenyumlah kalau Anda adalah salah satunya wkwkwk. Jadi, menurut saya produktivitas seorang blogger tidak bisa diukur dari status relationship-nya. Tidak peduli Anda jomblo atau punya pasangan, tetap bisa produktif membangun blog yang sukses.
Memiliki blog yang sukses itu hak dan kesempatan bagi semua orang, baik itu blogger jomblo ataupun blogger yang sedang kasmaran.
Menjadi seorang blogger itu memang punya tantangan tersendiri.
Blogger, selain dianggap bukan sebuah profesi yang ‘bergengsi’, menjadi seorang blogger dituntut untuk menyajikan konten yang bermanfaat dan biasanya membutuhkan ‘riset’ untuk materi tulisannya, udah begitu seringkali karya tulisannya dicopas orang lain tanpa memberikan kredit… miris ya.
Kembali ke topik…
Benarkah blogger jomblo lebih berpeluang memiliki blog/ website yang sukses? Blog yang sukses itu seperti apa sih? Anda dan saya mungkin sedikit berbeda pendapat mengenai ini. Menurut saya blog sukses itu adalah blog yang memenuhi salah satu atau beberapa kriteria berikut;
blog yang punya banyak trafik
blog yang menghasilkan profit
blog yang kontennya menginspirasi dan banyak dishare pembaca
blog yang kontennya bermanfaat bagi orang lain
Intinya, blog yang sukses itu adalah blog yang bermanfaat bagi si blogger dan pembacanya.
Nah, kalau blog Anda sudah memenuhi salah satu atau beberapa dari kriteria di atas, berarti blog itu sudah masuk kategori blog sukses, tidak perduli status Anda In a Relationship, Married, ataupun Jomblo. Sekedar contoh saja, saya akan menceritakan sedikit pengalaman saat membangun blog ini beberapa tahun yang lalu, dimana pada saat itu saya bukanlah seorang jomblo dan bisa membangun blog hingga saat ini yang menurut saya cukup sukses.
Status ‘Blogger Jomblo’ Membuat Anda Lebih Fokus?
Flashback ke awal pembuatan blog ini pada September 2012 silam. Waktu itu saya masih berpacaran dengan wanita yang sekarang menjadi istri saya. Saat itu saya sudah resign dari pekerjaan di kantor, sedangkan si pacar baru lulus kuliah dan masuk ke dunia kerja. Dengan tantangan yang cukup sulit sebagai blogger pemula, apakah status berpacaran membuat saya tidak bisa fokus membangun blog?
Pada awalnya memang IYA. Tapi pada waktunya saya kembali lagi ke tujuan, harus bisa bikin blog yang keren. Status berpacaran dengan seseorang itu memang bisa menghabiskan waktu karena seringkali si pasangan meminta perhatian lebih. Namun, pada akhirnya kita sendirilah yang akan menentukan apakah terlena dengan situasi atau bisa kembali fokus pada tujuan, yaitu membangun sebuah blog/ website yang ‘kece badai’.
Anda pasti setuju dengan saya bahwa status seseorang (jomblo atau tidak) sama sekali tidak ada hubungannya dengan kesuksesan karena standar sukses bagi masing-masing orang pasti berbeda. Mereka yang sudah punya pasangan (istri/ pacar/ gebetan) biasanya cenderung tidak bisa atau sulit untuk fokus membangun blog/ website mereka. Nah bagi sebagian besar blogger, situasi tidak fokus inilah yang sering membuat mereka tidak bisa membangun konten dengan baik dan sulit untuk konsisten dalam memposting artikel di blognya, padahal kita tahu bahwa konten adalah ‘nafas’ dari sebuah blog. Saya tidak bilang bahwa sulit fokus = gagal, tapi yang pasti tantangan dalam membangun blog/ website akan semakin sulit ketika kita berhadapan dengan situasi sulit fokus.
Bener ga?
Inilah tantangan yang saya hadapi selama beberapa tahun. Di saat sulit untuk fokus justru saya dituntut untuk SEGERA berhasil membangun sebuah blog/ website yang sukses dan menghasilkan uang (setidaknya sukses menurut saya) karena saya sudah pengangguran saat itu hehehe. Situasi kepepet memaksa saya untuk bekerja lebih keras, bahkan lebih keras dari yang pernah saya bayangkan. Dan hasilnya, NOT BAD. Jadi, jomblo atau tidak, Anda tetap bisa fokus membangun blog yang sukses.
Apakah Blogger Jomblo Lebih Produktif?
Ada orang bilang “kejar dulu kesuksesan, baru pikirkan punya pasangan atau menikah. Saat kamu sudah sukses maka kamu akan mandiri secara finansial, kalau kamu punya pasangan sebelum sukses maka pasangan mu bisa bikin kamu tidak fokus mengejar impian”. Menurut saya pernyataan ini tidak bisa diberlakukan secara umum, karena situasi dan kondisi masing-masing orang tentunya berbeda. Memang ada orang yang lebih mudah sukses ketika belum punya pasangan, tapi banyak juga orang justru lebih produktif dan sukses setelah menemukan pasangan hidup. Menurut saya ini masalah mindset saja, kalau orang mau sukses dan mau kerja keras ya pasti sukses pada waktunya. Bener kan?
Nah, jika dikaitkan dengan kehidupan seorang blogger, apakah blogger jomblo memang lebih produktif? Bisa iya bisa tidak. Ada kenalan saya yang bercerita bahwa sejak dia menikah, waktu untuk blogging semakin sedikit dan membuat blognya sulit berkembang dan bahkan mati suri. Memang itu bisa saja terjadi, mungkin karena prioritas hidupnya sudah berubah sejak menikah. Ada juga blogger yang sudah punya pacar merasa sulit membangun blognya, lagi asyik menulis artikel eh tiba-tiba pacarnya nelpon atau sms. Kalau telpon/ sms tidak segera direspon si pacar ngambek, tapi kalau telpon/ sms langsung direspon kemungkinan besar ide menulis artikel akan ‘menguap’ hilang dan tidak jadi posting. Bagi rekan blogger yang sudah punya pasangan (termasuk saya), memang menjadi tantangan tersendiri untuk tetap bisa konsisten untuk blogging. Seringkali pasangan atau bahkan keluarga kita menganggap kegiatan blogging itu cuma internetan, buang-buang waktu dan kuota internet. Akan lebih baik bila kita menjelaskan dan memberikan informasi lebih detail mengenai profesi seorang blogger. Profesi blogger memang dianggap kurang ‘bergengsi’ tapi soal pola pikir, blogger termasuk kumpulan orang-orang pintar. Bahkan kalau bicara soal penghasilan, banyak blogger yang berpenghasilan fantastis.
Nah bagaimana dengan blogger jomblo?
Tidak bisa dipungkiri bahwa mereka yang masih jomblo cenderung punya waktu lebih banyak, dan biasanya lebih telaten mengurus blognya. Tapi kalau bicara soal blog yang sukses, belum tentu si jomblo juaranya. Sebagai blogger jomblo jangan terlalu asyik blogging di kamar hingga lupa bersosialisasi dengan dunia nyata, bisa-bisa Anda jadi jomblo karatan hehehe. Sekali-sekali ‘kopi darat’ lah dengan kawan blogger lain, siapa tahu ada bloggerwan/ bloggerwati yang kepincut melihat senyum Anda yang ‘katanya’ menawan itu.
Dan sebenarnya banyak lho blogger jomblo yang justru tidak produktif dan tidak bisa membangun blognya menjadi lebih baik. Ternyata si blogger sering GALAU karena tak kunjung punya pasangan, tersenyumlah kalau Anda adalah salah satunya wkwkwk. Jadi, menurut saya produktivitas seorang blogger tidak bisa diukur dari status relationship-nya. Tidak peduli Anda jomblo atau punya pasangan, tetap bisa produktif membangun blog yang sukses.
Memiliki blog yang sukses itu hak dan kesempatan bagi semua orang, baik itu blogger jomblo ataupun blogger yang sedang kasmaran.
Related Posts:
Mau Jadi Blogger yang Sukses? Selalu Jalankan 4 Etika Blogger Berikut
Blogger merupakan seseorang yang memiliki blog dan akan selalu memperbaiki performa dan brand blog-nya setiap saat. Pekerjaan sebagai blogger memang bisa dikatakan tidak mudah dan tidak juga sulit. Hanya bermodal strategi dan trik saja, blogger belum tentu bisa meraih puncak kesuksesan blog. Selain beragam strategi dan trik, blogger juga memerlukan konsistensi dan ketekunan untuk bisa meraih sukses.Sebagai salah satu sosok publik online, blogger juga memiliki peran yang sentral dalam menentukan arah media. Blogger yang memiliki kesempatan berpendapat atau beropini melalui tulisan-tulisannya haruslah memiliki etika blogger yang harus dijaga. Etika ini juga harus diterapkan baik saat blogger beropini maupun saat mencoba meningkatkan brand dan trafiknya.
Mengapa demikian? Karena etika blogger merupakan pedoman dan panutan yang bisa menuntut blogger supaya menghasilkan karya yang tidak merugikan orang lain. Berikut adalah 4 poin yang harus dipegang teguh oleh seorang blogger saat menjalankan setiap kegiatan blognya.
1. Menjaga Orisinalitas Tulisan
Etika blogger pertama yang harus dimiliki seorang #blogger agar karyanya bisa bermanfaat dan tidak merugikan orang lain adalah menjaga orisinalitas tulisan. Ya, orisinal atau keaslian konten merupakan sesuatu yang harus dijaga dengan apik oleh para blogger. Dalam benak dan jiwa seorang blogger haruslah menjunjung tinggi karya yang orisinil dan menentang tindakan plagiarisme atau pencurian.
Dalam mengisi blog dengan konten atau tulisan, kita bisa saja terinspirasi dari tulisan orang lain, namun harus diingat bahwa Anda tidak boleh melakukan copy-paste seluruh tulisan orang lain tersebut. Ini adalah tindakan plagiarisme yang sudah melewati batas etika seorang blogger. Jika Anda memang terinspirasi dengan tulisan orang lain maka Anda harus mengolah ide atau inspirasi itu dengan kata atau kalimat dari Anda sendiri. Jika kita ingin karya kita dihargai maka sebagai blogger kita juga harus bisa menghargai karya orang lain. Seorang blogger yang dituntut untuk terus mengaupdate blognya dengan konten memang diharuskan untuk selalu kreatif dan inovatif agar blogger tidak kehabisan ide hingga kemudian menjiplak milik orang lain.
2. Menanggapi Komentar Dengan Baik
Setiap blogger tentunya tak akan luput dari aktivitas komentar atau menanggapi. Entah itu menangapi komentar dari blogger lain tentang tulisan kita atau mengomentari tulisan blogger lain saat melakukan #blogwalking. Nah, disinilah etika blogger akan diuji. Jika Anda adalah blogger yang selalu menanggapi komentar atau memberi komentar dengan baik maka Anda telah menjaga etika blogger. Namun jika Anda seringkali menanggapi komentar atau memberi komentar yang negatif maka sebaiknya Anda segera memperbaikinya.Seorang blogger memang bisa saja memiliki perbedaan pendapat dengan blogger lain, namun sebagai blogger yang baik alangkah baiknya kita menjaga etika untuk tetap berkomentar dan menanggapi komentar pembaca dengan bahasa yang baik.
3. Tidak Menjelekkan Blogger Lain
Sebagai blogger yang profesional tentunya sikap, perilaku dan perkataan kita juga harus profesional. Seorang yang profesional tidak akan menjatuhkan orang lain. Ini juga berlaku pada etika blogger. Seorang blogger yang sejati dan profesional tidak boleh menjatuhkan atau menjelek-jelekkan orang lain. Meskipun Anda bersaing dengan bidang yang sama alangkah tidak etisnya jika Anda saling menghujat dan menjatuhkan. Anda sebagai seorang blogger memang bisa saja mengkritik, tapi harus diingat, kritik itu harus ada alasan yang tepat dan disampaikan dengan bahasa yang baik dan sopan. Sebenarnya daripada menjelek-jelekkan atau menjatuhkan blogger lain, alangkah baik dan manisnya jika Anda menghormati dan memuji blogger tersebut. Ini akan membuat jalinan pertemanan atau koneksi Anda semakin luas dan lebar.
4. Etika Blogger Terkait Konten SARA Dan Pornografi
Terakhir, etika blogger yang harus dimiliki agar karyanya bisa bermanfaat dan tidak merugikan orang lain adalah tidak menggunakan kalimat yang bernada SARA dan pornografi. Hal-hal berbau SARA atau Suku, Agama, Ras dan Antar Golongan serta Pornografi ini memang beberapa tema yang sangat kontroversial dan menyinggung. Bukannya Anda tidak boleh membuat konten kontroversial, namun topik-topik seperti ini sebaiknya dihindari agar Anda tidak mendapatkan rating negatif dari para pembaca dan pengunjung blog Anda.
Related Posts:
Langganan:
Postingan (Atom)